Program Studi Psikologi Universitas Jambi kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun atmosfer akademik yang inspiratif dan penuh motivasi. Melalui kegiatan bertajuk S3 Journey: Sharing Pengalaman dan Persiapan Studi Doktoral, para dosen dan akademisi muda dari berbagai latar belakang berkumpul secara virtual dalam forum Zoom untuk menyimak pengalaman studi lanjut dari salah satu dosen kebanggaan, Siti Raudhoh, M.Psi., Psikolog.
Siti Raudhoh merupakan Dosen Psikologi Universitas Jambi yang saat ini tengah menempuh pendidikan program doktoral Psikologi di Universitas Padjadjaran (UNPAD). Lebih dari itu, ia juga tercatat sebagai penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) tahun 2023, sebuah pencapaian yang menjadi inspirasi banyak kalangan akademisi, khususnya dosen-dosen muda yang tengah mempertimbangkan langkah studi lanjut di jenjang S3.

Dalam sesi berbagi yang berlangsung hangat dan akrab tersebut, Ibu Siti membagikan berbagai hal mulai dari strategi awal dalam mempersiapkan studi doktor, tips menulis proposal riset, strategi komunikasi dengan calon promotor, hingga pengalaman teknis dalam mencari dan mendaftar beasiswa. Ia juga secara terbuka membahas tantangan yang dihadapi selama proses seleksi dan studi, termasuk dinamika emosional, tekanan akademik, serta bagaimana ia mengelola waktu antara peran sebagai dosen, peneliti, dan mahasiswa doktoral.
“Saya percaya bahwa setiap langkah besar diawali dari keberanian untuk bermimpi dan memetakan tujuan dengan terukur,” ujar Siti Raudhoh dalam sesi tersebut. Ia menekankan pentingnya melakukan refleksi mendalam tentang why — mengapa ingin melanjutkan studi doktoral — sebelum memulai proses yang panjang dan menantang ini. “Tanpa alasan yang kuat, prosesnya akan terasa berat. Tapi jika punya semangat yang terikat pada makna dan kontribusi, semuanya bisa dijalani,” tambahnya.
Salah satu bagian paling menarik dari sesi ini adalah ketika Ibu Siti membahas proses menemukan tema riset yang tepat. Menurutnya, riset doktoral bukan sekadar lanjutan dari skripsi atau tesis, melainkan sebuah proses yang harus punya relevansi, novelty, dan kontribusi ilmiah yang jelas. Ia menuturkan bahwa penting sekali mengidentifikasi state of the art dari bidang yang diminati dan mempertemukannya dengan kepekaan sosial. Dalam kasus beliau, isu psikologi komunitas dan intervensi berbasis budaya menjadi salah satu fokus utama yang ia pilih untuk didalami.
Kegiatan ini disambut antusias oleh para peserta bergabung di ruang Zoom, sebagian besar merupakan dosen psikologi Universitas Jambi, dosen muda, praktisi dan alumni Psikologi Universitas Jambi yang saat ini bekerja di institusi pendidikan tinggi atau lembaga layanan psikologi. Interaksi dua arah pun terjadi sangat aktif, terutama saat sesi tanya jawab yang membahas secara mendalam proses seleksi beasiswa, tips membuat esai motivasi yang kuat, serta strategi mengatur waktu dan emosi selama studi doktor.
Ketua Jurusan Psikologi Universitas Jambi, Dessy Pramudiani, S.Psi., Psikolog, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif penyelenggaraan kegiatan ini. Ia menyebut bahwa kegiatan seperti ini menjadi ruang penting untuk memupuk semangat akademik dan memperkuat jejaring intelektual di antara sesama dosen dan alumni.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan S3 Journey ini karena mampu membuka wawasan dan membangkitkan motivasi rekan-rekan dosen untuk terus tumbuh secara akademik. Narasumber yang juga berasal dari lingkungan kita sendiri menjadi contoh nyata bahwa dengan perencanaan, komitmen, dan tekad, kita bisa menempuh pendidikan doktoral bahkan dengan beasiswa,” ungkap Dessy.
Apresiasi serupa juga datang dari dosen Psikologi lainnya, Mindy Maghfira, M.Psi., Psikolog. Ia menyebut bahwa forum seperti ini memberi banyak perspektif baru yang tidak selalu didapat dari informasi tertulis.
“Banyak insight yang saya dapatkan dari sharing session ini, terutama tentang pentingnya memahami arah dan identitas riset kita sejak awal. Ini bukan hanya soal studi lanjut, tapi soal positioning kita sebagai akademisi yang berdampak,” ujarnya.
Sementara itu, sejumlah peserta yang hadir juga menyampaikan bahwa kegiatan ini membantu mereka melihat proses studi doktoral bukan sebagai sesuatu yang eksklusif atau jauh dari jangkauan. Justru, dengan mendengar pengalaman langsung dari Ibu Siti Raudhoh, banyak dari mereka merasa termotivasi untuk mulai mempersiapkan langkah awal, seperti memilih bidang riset yang ingin digeluti, mencari universitas tujuan, hingga mengumpulkan informasi beasiswa secara terencana.
Menariknya, Ibu Siti juga berbagi tentang pentingnya dukungan sosial dan komunitas dalam menjalani studi S3. Ia menyebut bahwa perjalanan doktoral bisa sangat kesepian jika tidak memiliki komunitas akademik yang suportif.
Dengan keberhasilan acara ini, Program Studi Psikologi Universitas Jambi berencana menjadikannya sebagai program berkelanjutan. Tidak hanya menghadirkan narasumber dari internal, ke depannya kegiatan ini juga akan membuka peluang kolaborasi dengan akademisi dari universitas lain, baik dalam maupun luar negeri, untuk memperkaya perspektif tentang dunia pendidikan doktoral.
Melalui kegiatan ini, Psikologi Universitas Jambi menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya berfokus pada pengajaran, tetapi juga pada pengembangan kapasitas akademik secara menyeluruh, dengan mendorong dosen-dosennya untuk terus melangkah menuju jenjang pendidikan tertinggi dan menjadi pelopor perubahan berbasis keilmuan.
“Langkah kecil untuk studi lanjut harus dimulai dari sekarang, karena masa depan akademik kita tidak bisa ditunda,” pungkas Siti Raudhoh di akhir sesi, yang langsung disambut tepuk tangan para peserta. Sebuah penutup yang menggugah dan menyulut semangat belajar tanpa henti.