Mendalo- Mahasiswa Psikologi Universitas Jambi yang terdiri dari Putri Sahanaya, Vanya Nasywa, Alfiyyah Putri,Rika Nur Afni, Salmia Maharani, Gabrielle Adinda Putri mengadakan giat psikoedukasi dengan tema Mengurangi Perilaku Konformitas pada Pelaku Balap Liar yang diselenggarakan di Dusun Setiti, Desa Simpang Sungai Duren, minggu (28/05/2023).
Program ini bertujuan untuk dapat memberikan pemahaman terkait perilaku konformitas dalam konteks balap liar yang dilakukan oleh para remaja di Desa Simpang Sungai Duren. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk membantu para remaja di Desa Simpang Sungai Duren untuk belajar memahami kegiatan-kegiatan positif seperti yang dapat dilakukan sebagai pengganti kegiatan balap liar yang biasanya para remaja ini lakukan sebagai bentuk mengisi waktu luang.
Pada awal kegiatan, peserta akan diberikan pre-test untuk melihat seberapa jauh pemahaman para peserta terkait perilaku konformitas lewat pernyataan tertutup dan pertanyaan terbuka. Setelahnya, dilanjutkan dengan pemaparan materi “Let’s Learn about Conformity Behavior” oleh fasilitator mengenai perilaku konformitas dalam konteks balap liar, bagaimana bentuk dari perilaku balap liar, dampak negatif dari perilaku balap liar serta memaparkan sedikit terkait Undang-Undang yang mengatur terkait Balap Liar.
Setelah pemaparan materi, para peserta diberikan waktu selama 15 menit untuk melakukan sesi tanya jawab bersama fasilitator berkenaan dengan materi yang telah dipaparkan sebelumnya.
Selanjutnya, para peserta dipandu oleh fasilitator untuk melakukan kegiatan “Ice Breaking : Guess and Be Unique”. Kegiatan berikutnya adalah fasilitator menampilkan 2 buah video yang berkaitan dengan pembelajaran kegiatan positif. Melalui video ini para peserta akan dapat memahami bentuk-bentuk dari kegiatan positif ini. Setelah penampilan video pembelajaran kegiatan positif ini, fasilitator akan memberikan sedikit kesimpulan terkait kedua video tersebut kepada para peserta.
Program ini diakhiri dengan kegiatan short review ditujukan sebagai bentuk feedback dari para peserta atas program kegiatan psikoedukasi yang telah dijalani dan juga pada kegiatan ini para peserta untuk mengisi kembali pernyataan tertutup yang sama dengan sesi Pre-Test untuk melihat bagaimana perkembangan pemahaman para peserta terkait perilaku konformitas dalam konteks balap liar setelah menjalani kegiatan psikoedukasi.
“Materi yang disampaikan tadi dapat banyak mendapatkan pengetahuan baru seperti UUD terkait balap liar, dampak negatif balap liar dan masih banyak lainnya. Pesan Saya, jauhilah balap liar karena balap liar kita bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Jangan sampai kita menyusahkan keluarga kita. Carilah kegiatan yang positif. Apa untungnya mengikuti balap liar? Tidak ada untungnya kan, lebih baik kita menabungkan uang daripada membuang untuk mengikuti balap liar,” Ujar DFA.
Hal senada juga disampaikan AP salah satu peserta lainnya bahwa kegiatan ini berdampak positif terhadap dirinya.
“Menambah wawasan untuk dapat melakukan hal yang positif dan merubah pikiran dan tidak fokus untuk melakukan balap liar lagi. Selain melakukan balap liar kita juga dapat melakukan kegiatan lain yang lebih positif dan dapat menyelamatkan diri sendiri dari melakukan balap liar,” ungkap AP.
Kepala Dusun Setiti menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih telah menyelenggarakan kegiatan ini bagi remaja di wilayahnya.

“Saya mengucapkan terima kasih banyak serta sangat mengapresiasi sekali kepada para teman-teman panitia pelaksana kegiatan Psikoedukasi ini, karena tentunya dengan kegiatan ini memberikan banyak edukasi yang dapat bermanfaat terutama bagi para remaja yang melakukan balap liar. Harapan Saya, dengan dijalankannya program Psikoedukasi ini dapat memberikan pemahaman kepada para remaja akan bahaya dari kegiatan balap liar ini serta dapat membantu mereka dalam menemukan kegiatan-kegiatan lain yang lebih positif untuk dilakukan,” Ujar Bapak Muhammad Alfiansyah, S.Pd selaku Kepala Dusun Setiti
“Setelah dilaksanakannya program kegiatan Psikoedukasi ini, harapannya adalah semoga edukasi yang telah kami berikan kepada para peserta dapat menjadi sebuah pemahaman baru terkait Perilaku Konformitas dalam konteks Balap Liar yang dialami oleh para peserta dan membantu para peserta untuk lebih peduli akan bahaya dari kegiatan balap Liar ini. Selain itu, kami juga berharap bahwa kegiatan Psikoedukasi ini dapat membuka pemikiran para peserta untuk mengurangi Perilaku Konformitas dan belajar terkait kegiatan-kegiatan positif yang bisa dilakukan untuk menjadi sebuah acuan bagi para peserta dalam menggantikan kegiatan balap liar. Dengan melakukan berbagai macam kegiatan yang lebih positif untuk diri mereka, harapannya para remaja di Desa Simpang Sungai Duren dapat mengurangi timbulnya pemikiran untuk melakukan Kegiatan Balap Liar.” Ujar Putri Sahanaya selaku koordinator kelompok kegiatan Psikoedukasi.