Mahasiswa Psikologi Universitas Jambi Gelar Psikoedukasi Pola Asuh

Muaro Jambi- Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Jambi menyelenggarakan kegiatan psikoedukasi di Desa Muaro Jambi, Sabtu (20/05/2023). Kegiatan ini diikuti oleh anggota PKK dan dilaksanakan di Balai Desa Muaro Jambi.

Psikoedukasi ini merupakan rangkaian dari mata kuliah asesmen dan intervensi psikologi sosial yang saat ini diikuti oleh mahasiswa angkatan 2020.

Adalah Amara Salsabila, Dwi Apriyani, Harry Kuntara Sugianto, Muhammad Rafi Oktavian, Reindy Syargiantio Juneidi dan Rts Dinda Mutyara Putri yang tergabung dalam satu kelompok mengangkat tema tentang pola asuh.

Tema pola asuh dipilih sesuai dengan hasil asesmen yang diperoleh pada masyarakat desa Muaro Jambi. Adapun tujuan psikoedukasi ini untuk  memberikan informasi tentang pola asuh kepada masyarakat di desa Muaro Jambi serta memberikan wadah refleksi diri terkait pola asuh yang sudah dilakukan selama ini.

Foto bersama anggota kelompok

Peserta menyambut baik kegiatan ini serta mengapresiasi  mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Jambi.

“Kegiatannya menarik dan bagus, menambah pemahaman akan pola asuh dan kegiatannya bervariatif. Harapannya kegiatan tidak hanya sampai disini saja tetapi bisa berkelanjutan,” ujar salah satu peserta.

“Program berlangsung kurang lebih dengan durasi dua jam dirangkum menjadi 5 kegiatan yang terdiri dari sesi refleksi diri, sesi studi kasus, sesi FGD, sesi pemaparan materi, dan sesi debrief. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari sabtu, 20 Mei 2024 dan diselenggarakan di Balai Desa Muaro Jambi. Saat program ini dilaksanakan, masyarakat sangat antusias untuk mendengarkan dan bertanya tentang materi yang dijelaskan,” ungkap Ravi perwakilan kelompok.

Lebih lanjut mahasiswa berharap adanya kegiatan ini membantu memberikan wawasan kepada masyarakat tentang pola asuh.

“Kelompok kami berharap dengan diadakannya kegiatan ini dapat membantu menambah wawasan masyarakat desa tersebut terkait pola asuh sehingga dapat diimplementasikan untuk kehidupan sehari-hari. Selain itu, semoga ilmu yang diberikan tidak hanya bermanfaat untuk yang hadir, namun yang hadir juga bisa membagikan ilmu kepada masyarakat yang tidak hadir sehingga persebaran informasi akan lebih luas lagi kepada masyarakat di desa tersebut,” tutup Ravi. (RN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *