Psikologi Unja dan HIMPSI Jambi Selenggarakan Workshop BEI

Jambi, 9 November 2024 – Bersama Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Wilayah Jambi, Jurusan Psikologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Jambi kembali mengadakan kegiatan pengembangan keterampilan melalui Workshop: Penguatan Skill Behavioral Event Interview (BEI) yang digelar pada Sabtu, 9 November 2024. Widiasih Diana Ratri, M.Psi., Psikolog., seorang ahli psikologi profesional yang memiliki pengalaman mendalam dalam penggunaan metode BEI untuk asesmen kompetensi, bertindak sebagai narasumber dalam workshop ini.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dekan FKIK Unja, Dr. dr. Humaryanto, Sp.OT., M.Kes., yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam terselenggaranya workshop ini. Beliau menekankan pentingnya profesionalisme dalam praktik psikologi serta relevansi skill BEI dalam memperkuat kompetensi lulusan psikologi. “Skill ini penting bagi praktik psikologi, khususnya dalam proses seleksi dan asesmen sumber daya manusia. Profesionalisme dalam menjalankan profesi adalah hal yang mendasar, dan penguatan skill BEI ini sangat penting untuk menunjang profesionalisme para lulusan kita ke depan,” ujar Dr. Humaryanto.

Dalam sambutannya, Ketua Jurusan Psikologi menyampaikan harapan agar workshop ini menjadi wadah yang bermanfaat bagi para peserta, baik sebagai ajang update ilmu maupun sebagai sarana pengembangan keterampilan psikologi yang berorientasi pada praktik. “Kami berharap ilmu yang diberikan hari ini dapat menjadi bekal berharga bagi para praktisi dalam menjalankan profesi dan praktik psikologi, terlebih Workshop ini memiliki bobot SKP bagi para psikolog. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini,” ungkapnya.

Workshop dilanjutkan dengan pemaparan dari Widiasih Diana Ratri, M.Psi., Psikolog., yang memperkenalkan lebih dalam tentang konsep dan penerapan BEI. Dalam sesi ini, Diana Ratri menjelaskan bahwa BEI adalah metode wawancara berbasis kompetensi yang bertujuan mengidentifikasi keterampilan, sikap, dan perilaku individu secara akurat. “BEI memiliki peran penting dalam mengidentifikasi kompetensi individu, karena metode ini berfokus pada pengalaman-pengalaman nyata yang dapat mencerminkan kemampuan individu dalam menghadapi situasi dan tantangan tertentu,” jelasnya. Menurutnya, BEI menjadi alat asesmen yang tepat untuk menggali kompetensi karena mengharuskan kandidat untuk menceritakan pengalaman terdahulu secara mendalam dan terstruktur. Melalui pelatihan ini, diharapkan para peserta memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif dan mampu menerapkan metode BEI dalam berbagai situasi profesional, khususnya yang berhubungan dengan asesmen psikologi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *